Fenomena muncul ketika ada masyarakat yang ternyata belum bisa mengenyam sekolah. Mereka tahu huruf-huruf dan angka tapi tidak bisa membaca. Mereka tahu uang tapi tidak bisa menghitungnya. Tahap-tahap pengenalan inilah yang mulai banyak dikaji dan dikembangkan dalam pengembangan metode calistung atau literasi.

Pada data statistik UNESCO Institute tahun 2008, tercatat bahwa di Indonesia warga dewasa yang mampu membaca teks dan angka yang sederhana adalah 91.4% dari total penduduk Indonesia. Sedangkan, warga yang buta huruf adalah 8.6%. Prosentase tersebut terpecah dengan komposisi laki-laki yang masih buta huruf adalah 4,3 juta penduduk. Sedangkan warga belajar perempuan adalah 10,1 juta penduduk. Jika demikian, Indonesia memiliki prosentase literasi orang dewasa yang cukup tinggi dengan peringkat ke delapan, meninggalkan 12 negara Asia Pasifik lainnya.
Sumber : http://www.kampus-info.com/2012/03/pengertian-calistung.html